Sekali Lagi tentang Ikhlas

Sekali Lagi tentang Ikhlas
Satu hal yang harus kita pahami mengenai niat, KITA ngga akan bisa bersihkan niat kita TANPA terlebih dahulu megenali bahwa kita salah niat (niat kita untuk selain Allah)
Karena saya wanita (makhluk hati) maka kebanyakan tulisan saya adalah mengulik tentang hati, ilmu mengenai bagaimana mengenali hati.

Sesama wanita biasanya langsung memahami tulisan saya, namun saya perhatikan pria sebagian agak kesulitan mengikutinya. Terutama pria yang belum menikah :D.

Kalau sudah menikah maka sudah hadir cinta pada istri dan terutama anak anaknya.. Sudah mulai banyak amalan yang termotivasi(memiliki niat) karena kasih sayang.

Baca juga :

Karena Pria kuat diakal, jadi sebelum menikah jarang yang hatinya sudah mulai terbuka(berfungsi). Maka pria kebanyakan action aja tanpa banyak mikir niat, lalu karena jarang merhatiin hati, maka kesan yang timbul saat mendengar ajakan untuk fokus ke niat adalah bahwa ngga akan ada amalan dulu sampai niat benar.

Satu hal yang harus kita pahami mengenai niat, KITA ngga akan bisa bersihkan niat kita TANPA terlebih dahulu megenali bahwa kita salah niat (niat kita untuk selain Allah).

Dan kita tidak akan bisa mengenali niat kita SEBELUM kita mendapat input balik (pantulan) dari niat yang telah menjadi aksi lahir.

Biar lebih jelas saya coba tulis langkah umum untuk mengenali niat.

1. Kita berniat "karena Allah" saat melakukan suatu perbuatan yg tidak maksiat. 

2. Setelah melakukan suatu hal (usaha) MAKA bagian Allah memberikan hasil. NAH perhatikan pantulan dari Allah terkait niat kita tersebut. Yaitu dengan memperhatikan apa yang kita rasakan dari hasil yang Allah berikan. Jika kita merasa sangat senang sampai lupa diri Saat Allah kasih sukses, atau kita merasakan sedih, marah, kecewa, paranoid, dendam saat Allah beri kegagalan.

MAKA sesungguhnya niat kita diawal bukan karena Allah. Itu pesan dari Allah yang harus kita perhatikan, TUJUANNYA untuk kita kenali dan tobati dan luruskan kembali hadap jiwa k ALLAH. (mengingat Allah untuk meredam hawa nafsu yg girang sampai lupa diri atau galau dan depresi )

3. Selanjutanya ulangi terus langkah 1 dan 2 Sampai nanti Allah bersihkan niat kita sehingga bisa benar2 karena Allah sejak diawal.

Jadi ngga bisa kita bersihkan niat tanpa amalan lahir. Amalan lahir (usaha) itu malah yg harus banyak kita lakukan supaya Allah bisa banyak kasih pntulan k jiwa kita.

Memang niat sebelum amalan lahir, TAPI untuk sampai ke niat yang lurus, bersih dari hawa nafsu butuh banyak amalan lahir yang mendahuluinya.

Baca Juga 

---------------------------------------------------------------------------------------------

Kartika Putri, Disorot Saat Inginkan Capres Mengaji Foto dan Video Masa Lalu Diumbar Netizen


Jadi bukan berarti anjuran untuk fokus ke niat (hati) berarti ngga melakukan amalan/perbuatan apapun. MELAINKAN kita lebih fokus pada pantulan yang Allah berikan ke hati kita (pesan Allah mengenai diri kita sebenarnya) dibandingkan sibuk mengurusi hasil dari usaha kita. Hasil usaha adalah urusan Allah bukan urusan kita, maka berhentilah mengurusi yang bukan urusan kita.

Misal, kita kecewa saat seorang sahabat menolak kita. Maka kita fokusnya pada KENYATAAAN bahwa kita merasa kecewa, marah dan pengen menyalah nyalahkan sahabat kita tersebut. DAN bukannya tenggelam dalam RASA kecewa, marah, sedih, atau menyalah nyalahkan sahabat kita.

Jika kita fokus pada KENYATAAN, bahwa kita kecewa, marah, sedih dan sibuk menyalah2kan pihak lain. MAKA kita akan membaca pesan Allah, bahwa "saya berdosa pada Allah, telah menjadikan sahabat saya sebagai tempat menggantungkan harapan sehingga terasa sangat pedih saat dikecewakan." Atau bahwa "saya telah ujub, menganggap diri saya orang baik yang mustahil jahat dengan sibuk menjelaskan mengenai kebaikan saya dan keburukan pihak lain"

Semua alasan diatas adalah penghianatan pada Allah.. Dan itu baru bisa kita temukan jika kita sudah bisa melepaskan oranglain(sahabat kita dikasus ini) dengan dosanya sendiri. Kalau kita masih sibuk mengurusi yang bukan urusan kita, maka kita ngga akan bisa mengurusi urusan kita, yaitu pengkhianatan besar kita ke Allah.

Input berupa pesan Allah pada hati kita bahwa kita seorang penghianat yang besar klaim seperti diatas HANYA bisa kita dapatkan saat kita melakukan amalan (berinteraksi dengan makhluk lain). Kalau ngga ada amalan apapun, maka kita cuman akan tenggelam dalam klaim hawa nafsu (ilusi). Terputus dari kebenaran .

Jadi fokus pada niat BUKAN berarti ngga beramal, maka nggak usah terlalu khawatir dan ragu mengenai niat kita, niatkan aja karena Allah ntar Allah akan kasih koreksi koreksinya mengenai keadaan niat sebenarnya kita.

ibaratnya kita awalnya bikin proposal ke Allah untuk beramal saleh (melakukan amalan ketaatan karena Allah).. Nanti Allah bakan kasih masukan masukan terkait proposal kita tersebut, "Nah kamu kurang disini hamba ku, maka perbaiki lagi"

Baca Juga :

Dan kabar baiknya, amalan amalan yg tidak sempurna dan banyak cacat tersebut akan tetap dihitung sebagai amalan soleh Jika kita menobati kecacatannya tersebut.

karena orang yang bertobat seakan akan tidak punya dosa.

Dari Abu ‘Ubaidah bin ‘Abdillah dari ayahnya, Rasulullah   bersabda,

”Orang yang bertaubat dari suatu dosa seakan-akan ia tidak pernah berbuat dosa itu sama sekali.”(HR. Ibnu Majah no. 4250)

”Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Furqon: 70)

Al Hasan Al Bashri mengatakan, ”Allah akan mengganti amalan kejelekan yang diperbuat seseorang dengan amalan sholih. Allah akan mengganti kesyirikan yang pernah ia perbuat dengan keikhlasan. Allah akan mengganti perbuatan maksiat dengan kebaikan. Dan Allah pun mengganti kekufurannya dahulu dengan keislaman.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 10/326-327, Muassasah Qurthubah.)

Makanya hayu tobat, kenali pesan Allah yang berupa rasa di hati kita, kemudian cari ilmu untuk memahami (menerjemahkan) pesan rasa itu menjadi suatu pesan yg bisa dipahami akal.. selanjutnya tobati .

Buat para lelaki, hayu pada menikah, dan sungguh sungguhlah dengan satu pernikahan dulu, Jangan baru tertatih tatih melangkah dalam wilayah hati malah pengen menggapai banyak beban dengan poligami.. :D
Wallahualam

Allahuma sholi 'ala sayyidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'alihi wa shohbihi wasalim


Baca Juga :

Lengkapi Kebutuhan Anda



#ikhlas #niat #tasawuf

Komentar