Lima Keutamaan Dzikir Menurut Ibnu Al Qayyim Bagi Muslim



Betapa pentingnya berzikir, tapi masih saja ada yang bertanya, “Mengapa setiap orang beriman diperintahkan untuk (senantiasa) mengingat Allah?”

Taman Bungaku Zikir merupakan salah satu ibadah yang utama. Dzikir bermakna mengingat Allah SWT dalam segala hal dan kondisi. 


Banyak keutamaan dzikir. Dalam Alquran, Allah berfirman, “Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah (sekali-kali) kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS al-Baqarah [2]: 152).


Dia berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab [33]: 41).


Allah juga berfirman, “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan (cara) tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS al-A’raf [7]: 205). 


Dia berfirman, “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS al-Ahzab) [33]: 35).


Empat ayat tersebut sebenarnya sudah mencakup perintah berdzikir sebanyak-banyaknya, adab/ etika berdzikir sebaik-baiknya, dan fadilah berdzikir setinggi-tingginya. 


Tetapi, rupanya masih dipandang belum cukup jelas oleh sebagian orang. Buktinya masih saja ada yang bertanya, “Mengapa setiap orang beriman diperintahkan untuk (senantiasa) mengingat Allah?”


Ibnu Al Qayyim dalam salah satu buku karyanya menulis, fadilah dzikir itu ada 80 macam. Semuanya penting kita ketahui. Namun, agar tidak bertele-tele, kita ambil saja lima fadilah di ataranya. 


Apa saja?


Pertama, zikir dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kegundahan dari hati. Dzikir dapat menghadirkan kesenangan, kegembiraan, kekuatan, dan kehidupan ke dalam hati. 


Ibnu Al Qayyim berkata, “Dzikir bagi hati seperti air bagi ikan. Anda dapat bayangkan, bagaimana kondisi ikan itu bila tanpa air”.


Kedua, dzikir dapat mendekatkan diri kepada Allah dan selalu merasa diawasi oleh-Nya. Dzikir dapat mendorong hati orang beriman untuk selalu kembali kepada-Nya dalam segala situasi dan kondisi.


Ketiga, dzikir dapat menjadi penyebab bagi Allah untuk selalu mengingat setiap hamba-Nya yang berdzikir kepada-Nya (QS al-Baqarah [2] : 152). 


Rasulullah   meriwayatkan firman Allah  SWT berikut, “Barang siapa mengingat-Ku dalam dirinya, (niscaya) Aku akan mengingat dia dalam diri-Ku. Dan, barang siapa mengingat-Ku dalam suatu kumpulan, (niscaya) Aku akan mengingat dia dalam suatu kumpulan yang lebih baik dari kumpulannya”.


Keempat, dzikir itu ibarat makanan bergizi bagi hati dan ruh. Anda dapat bayangkan, badan dapat saja “merana” bila tanpa makanan bergizi. Demikian pula hati dan ruh.


Ibnu Al Qayyim berkata, “Suatu ketika saya mendatangi Syekh Islam Ibnu Taimiyah saat beliau sedang shalat Subuh. 


Setelah selesai shalat, beliau lanjutkan dengan dzikir hingga menjelang tengah hari. 


Lalu, beliau menoleh ke arahku, ‘Inilah makan siangku. Kalau aku tidak makan siang, (tentu) energiku akan habis”. 


Kelima, dzikir itu dapat menghadirkan ampunan dari kesalahan dan dosa.


Smoga Allah mengaruniai istiqomah. Untuk itu zikir harus ada pembimbing agar terarah. 


Istriku Pengeritik yang Jujur

Silakan Klik:

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda

Komentar